HIMPUNAN
A. Pengertian
Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda – benda atau obyek
yang memiliki ciri yang sama dan telah
dibatasi atau terdefinisi secara jelas.
Contoh
:
v Kambing, buaya, kerbau, rusa, anjing, harimau, dan
gajah merupakan binatang yang berkaki empat. Hewan-hewan tersebut dapat menjadi
anggota suatu himpunan, yaitu himpunan hewan berkaki empat.
v { 2,3,5,7 }adalah Himpunan
bilangan genap dari 10 sampai 20
Satu set alat tulis kumpulan alat transportasi darat
Pernyataan-pernyataan sebagaimana berikut :
v
Kumpulan
siswa-siswa di kelasmu yang berwajah tampan
v
Kumpulan
penyanyi yang suaranya merdu
v
Kumpulan
siswa-siswa dikelasmu yang berbadan tinggi
v
Kumpulan kue-kue
yang rasanya enak
v
Kumpulan
orang-orang yang sudah tua
Pernyataan-pernyataan
tersebut tidak bisa dikatakan sebagai suatu himpunan karena bersifat subjektif,
sehingga pandangan masing-masing individu akan berbeda.
B. Lambang Himpunan
Himpunan di
simbolkan dengan menggunakan
huruf kapital (huruf besar). Misalnya A,
B, C, D, dan seterusnya. Penulisan anggota-anggota himpunan dibatasi oleh dua
kurung kurawal ({}). Untuk memisahkan anggota yang satu dengan anggota yang lainnya digunakan
tanda koma (,). Dan untuk menuliskan anggota himpunan yang berlanjut digunakan
tanda titik sebanyak tiga buah.
perhatikan penulisan himpunan berikut:
perhatikan penulisan himpunan berikut:
A
= { bilangan prima yang kurang dari sebelas}
B
= { siswa di kelas VIIA yang tingginya lebih dari 150 cm }
C
= {0, 1, 2, 3, 4, 5, . . .}
H
= { , , }
C. Menyatakan
Suatu Himpunan
Ada
tiga cara untuk menyatakan suatu himpunan, yaitu :
dengan
menuliskan sifat anggotanya, notasi pembentuk himpunan, dan mendaftar
anggota-anggotanya.
a) Menyatakan
suatu himpunan dengan menuliskan sifat anggotanya
Suatu
himpunan yang memiliki anggota sangat banyak akan lebih mudah dinyatakan dengan
kata-kata. Perhatikan cara menyatakan himpunan berikut.
v P adalah himpunan nama ibu kota negara ASEAN atau
P = { nama ibu kota Negara ASEAN }.
v R adalah himpunan nama mata uang di dunia atau
R = {nama
mata uang di dunia }.
v Q adalah
himpunan bilangan genap kurang dari 10 atau
Q = { bilangan genap kurang dari 10 }.
b)
Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk
himpunan
Selain
dengan kata-kata, suatu himpunan yang memiliki anggota sangat banyak pun dapat
dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan. Perhatikan contoh berikut.
v P
= { x x adalah nama ibu kota
negara-negara ASEAN}
Dibaca : “himpunan P beranggotakan x,
dengan x adalah nama ibu kota Negara-negara ASEAN”.
v R
= { y y adalah nama mata uang di dunia }
Dibaca : “himpunan R beranggotakan
y, dengan y adalah nama mata uang di dunia”.
v Q
= { x x < 10, x є bilangan
genap}
Dibaca : “himpunan Q beranggotakan x,
dengan x kurang dari 10 dan x anggota bilangan genap”.
c) Menyatakan suatu himpunan dengan mendaftar semua anggotanya
Ada beberapa
hal yang diperlukan untuk menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar semua
anggotanya, yaitu :
Anggota – anggota himpunan ditulis dalam kurung
kurawal dan dipisahkan dengan tanda koma.
Urutan penulisan anggota-anggota himpunan boleh
diabaikan, jika jumlah anggota himpunan terbatas.
Jika ada anggota yang sama, maka anggota itu hanya
ditulis satu kali.
Jika anggota himpunan cukup banyak, maka ada sebagian
anggota himpunan yang tidak dituliskan dan digantikan dengan tiga buah titik.
Perhatikan
contoh berikut.
v A = { bilangan prima yang kurang dari 9 }. Bilangan
yang kurang dari 9 adalah 2, 3, 5, 7. Penulisan dengan cara mendaftar
anggota-anggotanya adalah A = { 2, 3, 5, 7 }.
v L
= { x x є C}. C adalah
bilangan cacah, yang meliputi 0, 1, 2, 3, 4, . . .
L = { 0, 1, 2, 3, 4, . . . }
D. Anggota
Himpunan
Anggota himpunan disebut juga elemen himpunan.
Anggota atau elemen himpunan adalah semua unsur yang terdapat di dalam suatu
himpunan.
Untuk
menyatakan suatu objek atau benda yang merupakan anggota suatu himpunan
dilambangkan dengan tanda “ є
”.
Sedangkan untuk menyatakan objek atau benda
yang bukan anggota suatu himpunan dilambangkan dengan tanda “
є
“.
Contoh
:
v Suatu himpunan A = {1,2,3,4,5,6},
maka 1 є A, 2 є
A, dan 7 є A
Banyaknya anggota himpunan ditulis dengan
notasi n(A). n(A) disebut bilangan Kardinal A.
Contoh
:
v Diketahui A = {1,2,3,4,5,6}. Maka banyaknya anggota himpunan A atau ditulis n(A) = 6
E. Jenis – Jenis Himpunan
- Himpunan
berhingga (finite
set)
adalah suatu himpunan yang banyak anggotanya dapat dihitung. Contohnya :
v D = { bilangan genap
kurang dari 10 }
v A = { 0, 5, 10,
. . . , 50}
Himpunan D dan A banyak anggota atau elemennya dapat dihitung yaitu
sebanyak 4 buah.
- Himpunan
tak berhingga (infinite set) adalah suatu himpunan yang banyak anggotanya tidak
terbatas. Himpunan
tak berhingga dituliskan dengan menuliskan beberapa anggotanya, kemudian
diikuti dengan tiga titik.
Contohnya :
v A = { bilangan genap}
v B = { 1, 3,
5, 7, . . . }
Himpunan A dan B banyak anggotanya sangat banyak
(tak terbatas) sehingga tidak dapat di hitung.
- Himpunan
kosong adalah suatu himpunan yang tidak memiliki anggota. Himpunan kosong dilambangkan
dengan tanda ” {} “ atau . banyaknya anggota himpunan kosong adalah 0. {0}
merupakan himpunan dengan satu anggota yaitu, 0. { } merupakan himpunan
yang tidak ada anggotanya.
Misalkan
H adalah himpunan nama hari yang diawali huruf S, kita dapat menuliskannya H = {senin, selasa, sabtu}.
Jika Q adalah himpunan nama hari yang diawali huruf B,
maka kita tulis Q = {}, karena tidak ada nama hari yang diawali huruf B.
4.
Himpunan
semesta adalah himpunan yang anggota- anggotanya merupakan semua objek yang sedang dibicarakan.
Himpunan semesta juga disebut himpunan uiversal dan dilambangkan dengan huruf S.
contohnya :
contohnya :
v
Jika A
= {1,3,5,7,9}
himpunan semesta dari A berupa:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
S = {bilangan ganjil kurang dari 10}
himpunan semesta dari A berupa:
S = {bilangan asli}
S = {bilangan cacah}
S = {bilangan ganjil kurang dari 10}
- Himpunan
bagian adalah apabila setiap unsur dalam himpunan B termasuk juga anggota
A, maka B merupakan bagian dari himpunan A atau B adalah himpunan bagian
dari A .
misalkan terdapat himpunan-himpunan sebagai berikut :
A = {alat transportasi}
B = {alat transportasi yang
bermesin}
C = {alat transportasi darat}
Dapat
diketahui bahwa anggota-anggota himpunan B, meliputi : mobil, kereta api, dan
kapal laut adalah alat transportasi. Sehingga setiap anggota himpunan B adalah
juga anggota himpunan A, dan dapat dikatakan bahwa B adalah himpunan bagian
dari A, di notasikan dengan B A.
Jika kita
perhatikan himpunan B dan C, tidak semua anggota himpunan B termasuk himpunan
C. Dalam hal ini dikatakan B bukan himpunan bagian dari C. Dinotasikan dengan
B C.
F.
Diagram Venn
Diagram venn adalah suatu gambar yang
digunakan untuk menyatakan suatu himpunan
dalam himpunan semesta.
Pada diagram venn, himpunan biasanya dinyatakan dalam bentuk lingkaran
atau elips, sedangkan himpunan semesta dinyatakan dalam bentuk persegi panjang.
Setiap anggota himpunan ditunjukan dengan sebuah noktah dan nama anggotanya
ditulis berdekat dengan noktahnya.
Contohnya :
v Buatlah diagram venn, jika :
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
A = { 1, 4, 6, 7 }
B = { 2, 4, 5, 8 }
S = { 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 }
A = { 1, 4, 6, 7 }
B = { 2, 4, 5, 8 }
G.
Irisan dan Gabungan
a.
Irisan
Jika A dan B
adalah himpunan, maka irisan dari keduanya adalah himpunan yang anggota – anggotanya merupakan anggota
A dan sekaligus anggota B, ditulis :
A ∩ B = { x | x є A dan B }
Contohnya :
Jika A = { 2,
7, 9, 11 }
Jika B = { 1, 5, 9, 10}
Maka A ∩ B = { 9 }
Jika B = { 1, 5, 9, 10}
Maka A ∩ B = { 9 }
b.
Gabungan
Jika A dan B adalah himpunan, maka gabungan dari keduanya adalah
himpunan yang anggota –
anggotanya merupakan anggota A atau anggota B, artinya merupakan gabungan dari
anggota keduanya.
A U B = {x x є A atau x є B}
Contohnya :
Jika A = { 5, 7, 11}
Jika B = { 6, 7, 8, 9, 10 }
maka A U B = { 5, 6, 7, 8, 9 10, 11 }
Jika A = { 5, 7, 11}
Jika B = { 6, 7, 8, 9, 10 }
maka A U B = { 5, 6, 7, 8, 9 10, 11 }
H. Sifat - Sifat Operasi Himpunan
v Komutatif
A ∩ B = B ∩ A
A U B = B U A
v Asosiatif
A ∩ ( B ∩ C ) = ( A ∩ B ) ∩ C
A U ( B U
C ) = ( A U B ) U
C
v Distributif
A ∩ ( B U C )
= (A ∩ B) U (A ∩ C)
A U ( B ∩ C ) = (A U B) ∩ (A U C)
I.
Penerapan
Himpunan
Perhatikan contoh berikut.
v Dari
30 pemuda terdapat 21 pemuda yang suka sepakbola, 15 pemuda suka bulu tangkis,
dan 12 pemuda suka kedua – duanya.
a. Gambarlah
diagram venn dari keterangan di atas.
b. Berapa
banyak pemuda yang tidak suka sepakbola dan tidak suka bulu tangkis ?
Jawab :
a.
Diagram venn
S A B
99999
S = himpunan semesta, n(S) = 30
A = { pemuda
yang suka sepakbola }, n(A) = 21
B = { pemuda
yang suka bulu tangkis }, n(B) = 15
A B = { pemuda yang suka kedua – duanya }, n(AB) = 12
x = banyaknya
pemuda yang tidak suka sepakbola dan tidak suka bulu tangkis.
b.
Banyaknya pemuda yang tidak suka sepak bola dan tidak
suka bulu tangkis :
9 + 12 + 3 + x
= n (S)
24
+ x = 30
x = 6
Jadi,
banyaknya pemuda yang tidak suka sepakbola dan tidak suka bulu tangkis adalah 6
orang.
MATERI 2
FAKTORISASI SUKU ALJABAR
A. Pemfaktoran dengan sifat distributif
Pada dasarnya, memfaktorkan suatu
bilangan berarti menyatakan suatu bilangan dalam bentuk perkalian
faktor-faktornya. Angka 6 bisa dituliskan dengan 6 x 1 atau 3 x 2. Berarti, 1,
2, 3, dan 6 disebut faktor dari 6.
Perhatikan sifat
distributif berikut ini : ab + ac = a (b + c). a dan (b + c) merupakan
faktor-faktor dari ab + ac. Pemfaktoran itu mengubah bentuk penjumlahan ab + ac
menjadi bentuk perkalian a dan (b + c).
Jika setiap suku
pada suatu suku banyak memuat faktor a, maka salah satu faktor dari suku banyak
itu adalah a. faktor yang lain di peroleh dengan cara membagi suku banyak itu
dengan a. disini a disebut faktor
persekutuan.
Suku banyak a2
+ 2ab + 4ac mempunyai faktor a disetiap sukunya. Faktor yang lainnya :
a2 + 2ab + 4ac = (a + 2b + 4c). Jadi, faktor – faktor dari a2
+ 2ab + 4ac a
a adalah a dan ( a + 2ab + 4c ).
Memfaktorkan
adalah menyatakan bentuk suku banyak menjadi bentuk perkalian. Cara mencari
faktor dari suatu suku banyak :
1.
Cari faktor persekutuan tiap – tiap suku,
2.
Faktor yang lain adalah suku banyak dibagi faktor
persekutuan.
Contoh Soal :
1. Faktorkan bentuk-bentuk aljabar berikut.
a. 5ab + 10b c. –15p2q2 + 10pq
b. 2x – 8x2y d. 1/2 a3b2 + 1/4 a2b3
Jawab:
a. 5ab + 10b c. –15p2q2 + 10pq
b. 2x – 8x2y d. 1/2 a3b2 + 1/4 a2b3
Jawab:
a. 5ab
+ 10b
Untuk memfaktorkan 5ab + 10b, tentukan faktor persekutuan dari 5 dan
10, kemudian dari ab dan b. Faktor persekutuan dari 5 dan 10 adalah 5.
Faktor persekutuan dari ab dan b adalah b.
Jadi, 5ab + 10b difaktorkan menjadi 5b(a + 2).
Untuk memfaktorkan 5ab + 10b, tentukan faktor persekutuan dari 5 dan
10, kemudian dari ab dan b. Faktor persekutuan dari 5 dan 10 adalah 5.
Faktor persekutuan dari ab dan b adalah b.
Jadi, 5ab + 10b difaktorkan menjadi 5b(a + 2).
b. 2x – 8x2y
Faktor persekutuan dari 2 dan –8 adalah 2. Faktor persekutuan dari x dan x2y adalah x.
Jadi, 2x – 8x2y = 2x(1 – 4xy).
Faktor persekutuan dari 2 dan –8 adalah 2. Faktor persekutuan dari x dan x2y adalah x.
Jadi, 2x – 8x2y = 2x(1 – 4xy).
c. –15p2q2 + 10pq
Faktor persekutuan dari –15 dan 10 adalah 5. Faktor persekutuan dari p2q2 dan pq adalah pq.
Jadi, –15p2q2 + 10pq = 5pq (–3pq + 2).
Faktor persekutuan dari –15 dan 10 adalah 5. Faktor persekutuan dari p2q2 dan pq adalah pq.
Jadi, –15p2q2 + 10pq = 5pq (–3pq + 2).
d. 1/2 a3b2
+ 1/4 a2b3
Faktor persekutuan dari 1/2 dan 1/4 adalah 1/4.
Faktor persekutuan dari a3b2 adalah a2b3 adalah a2b2.
Jadi, 1/2 a3b2 + 1/4 a2b3 = 1/4 a2b2 (2a +b)
Faktor persekutuan dari 1/2 dan 1/4 adalah 1/4.
Faktor persekutuan dari a3b2 adalah a2b3 adalah a2b2.
Jadi, 1/2 a3b2 + 1/4 a2b3 = 1/4 a2b2 (2a +b)
B.
Pemfaktoran
bentuk x2 ± 2xy + y2
Kita telah mempelajari sifat
distributif perkalian, yaitu :
1.
(x + y )2 = ( x + y ) ( x + y )
= x ( x + y ) + y
( x + y )
= x2 +
xy + xy + y2
= x2 +
2xy + y2
2.
( x – y )2 = ( x – y ) (x – y )
= x ( x - y ) - y
( x - y )
= x2 -
xy - xy + y2
= x2 -
2xy + y2
Memfaktorkan
bentuk x2 + 2xy + y2 dan x2 - 2xy + y2 ,
artinya sama dengan mengubah x2 + 2xy + y2 menjadi ( x +
y )2 dan mengubah x2 - 2xy + y2 menjadi (x-y)2.
Pemfaktoran
dapat dilakukan dengan cara membalik langkah – langkah penggunaan sifat
distributif di atas.
1.
x2 + 2xy + y2 = x2 + xy + xy + y2
=
x( x + y ) + y( x + y )
=(
x + y )( x + y)
=(
x + y)2
Jadi, x2 + 2xy + y2 = ( x + y)2
2.
x2 - 2xy + y2 = x2 - xy - xy + y2
=
x( x - y ) - y( x - y )
=(
x - y )( x - y)
=(
x - y)2
Jadi, x2 - 2xy + y2 = ( x - y)2
Faktorkanlah
bentuk-bentuk berikut ini!
a.
x2 + 6x + 9
b.
4a2 – 4a + 1
Jawab :
a.
x2 + 6x + 9 = x2 + 3x + 3x + 9
= x( x + 3) +
3 ( x + 3 )
= ( x + 3 )(
x + 3 )
= ( x + 3 )2
b.
4a2 – 4a + 1 = 4a2 – 2a – 2a + 1
= 2a( 2a – 1
) – 1( 2a – 1 )
= ( 2a – 1 )
( 2a – 1 )
= ( 2a – 1 )2
C. Pemfaktoran selisih dua kuadrat
Perhatikan bentuk perkalian (a +
b)(a – b). Bentuk ini dapat diselesaikan sebagai berikut,
( a + b )( a – b ) = a (a – b) + b (a – b)
( a + b )( a – b ) = a (a – b) + b (a – b)
= a2 – ab + ab – b2
= a2 – b2
= a2 – b2
Jadi, bentuk a2 – b2
dapat dinyatakan dalam bentuk perkalian (a + b) (a – b).
Contoh Soal :
Faktorkan bentuk-bentuk berikut !
a. p2 – 4
c. 16 m2 – 9n2
b. 25x2 – y2 d. 20p2 – 5q2
b. 25x2 – y2 d. 20p2 – 5q2
Jawab: a. p2 – 4 = (p + 2)(p –
2)
b. 25x2 – y2 = (5x + y)(5x – y)
c. 16m2 – 9n2 = (4m + 3n)(4m – 3n)
d. 20p2 – 5q2 = 5(4p2 – q2) = 5(2p + q)(2p – q)
b. 25x2 – y2 = (5x + y)(5x – y)
c. 16m2 – 9n2 = (4m + 3n)(4m – 3n)
d. 20p2 – 5q2 = 5(4p2 – q2) = 5(2p + q)(2p – q)
D. Pemfaktoran bentuk kuadrat
a. Bentuk ax2
+ bx + c dengan a = 1
Pada bentuk
ax2 + bx + c, a merupakan koefisien x2, b merupakan
koefisien x, dan c adalah bilangan tetap
(konstan).
Untuk
memfaktorkan bentuk ax2 + bx + c dengan a = 1, kita dapat
menggunakan hukum distributif.perhatikan uraian berikut.
(x + 4) (x +
2) = x (x + 2) + 4 (x + 2)
= x2 + 2x + 4x + 8
= x2 + 6x + 8
Berarti, jika kita memfaktorkan x2
+ 6x + 8, maka faktornya adalah (x + 4) dan ( x + 2). Dapat juga ditulis
seperti x2 + 6x + 8 = (x + 4) (x + 2).
Perhatikan bahwa koefisien x diruas kiri,
yaitu 6, sama dengan jumlah konstanta didalam kurung pada ruas kanan, yaitu 4 +
2. Sementara itu, konstanta di ruas kiri, yaitu 8, sama dengan hasil kali
konstanta dalam kurung pada ruas kanan, yaitu 4 x 2.
Jadi, x2
+ 6x + 8 = (x + 4) (x + 2)
Secara umum dapat
disimpulkan :
Pemfaktoran
x2 + bx + c = (x + p) (x + q) harus memenuhi syarat: b = p + q dan c
= p x q.
Contoh
soal:
Faktorkanlah
bentuk berikut x2 – 9xy + 8y2 !
Jawab :
Misalkan x2 – 9xy
+ 8y2 = ( x + p) ( x + q )
p + q = - 9y
p x q = 8y2
karena c
positif dan b negatif, maka p dan q negatif. Diperoleh p = -y dan q = -8y,
karena ( -y ) + (-8y) = -9y dan (-y) x (-8y) = 8y2.
Jadi, x2 – 9xy + 8y2
= (x – y) (x – 8y).
b. Bentuk ax2
+ bx + c dengan a ≠ 1
Perhatikan perkalian suku dua
berikut.
(2x + 5) (3x + 4) = 2x (3x + 4) + 5 (3x + 4)
(2x + 5) (3x + 4) = 2x (3x + 4) + 5 (3x + 4)
= 6x2
+ 8x + 15x + 20
= 6x2
+ 23x + 20
Berarti, jika kita memfaktorkan
bentuk 6x2 + 23x + 20, maka hasilnya adalah (2x+5) (3x+4).
Pemfaktoran bentuk 6x2 + 23x + 20 dapat dilakukan dengan membalik
tahapan perkalian diatas.
6 x 20 =120
6x2 +
23x + 20
8 15
8 + 15 = 23
8 x 15 = 6 x 20
6x2+ 8x + 15x+ 20
2x( 3x + 4 ) + 5( 3x + 4 )
( 2x + 5 ) ( 3x + 4 )
Perhatikan
bahwa faktor-faktor dari ax2 + bx + c ( a ≠ 1 ) dapat ditentukan
dengan cara mengubah b menjadi dua suku yang memenuhi syarat-syarat berikut
ini.
a. Jika kedua suku itu di jumlahkan, maka akan
menghasilkan b
b. Jika kedua suku itu dikalikan, maka akan menghasilkan
a x c
ax2
+ bx + c = ax2 + px + qx + c
p q
dengan p + q = b dan p x q = a x c.
contoh soal :
Faktorkanlah bentuk berikut 6x2 – x – 2 !
Pasangan bilangan
|
Penjumlahan
|
Perkalian
|
1 dan -2
2 dan -3
3 dan -4
|
-1
-1
-1
|
-2
-6
-12
|
Kita cari pasangan yang jumlahnya -1 dan hasil kalinya
-12. Pasangan bilangan yang memenuhi adalah 3 dan -4.
6x2 – x – 2 =
6x2 + 3x – 4x – 2
=
3x ( 2x + 1) – 2 (2x + 1)
=
(3x – 2) (2x + 1)
E.
MENYEDERHANAKAN PEMBAGIAN SUKU
Pecahan
dapat disederhanakan dengan membagi masing – masing pembilang dan penyebut
dengan faktor yang sama dari pembilang dan penyebut pecahan itu. Nilai pecahan
tidak berubah jika pembilang dan penyebutnya dibagi dengan bilangan tak nol
yang sama.
=
Kadangkala,
pembilang dan penyebut atau kedua-duanya dari suatu pecahan berbentuk pecahan.
Kita dapat menyederhanakannya dengan langkah-langkah berikut.
1. Hilangkan bentuk pecahan pada masing-masing pembilang
dan penyebutnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengalikan pembilang dan
penyebutnya dengan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dari penyebut pecahan
yang terdapat pada pembilang dan penyebut.
2. Faktorkan pembilang dan penyebut dari pecahan itu.
Contoh soal :
Ä Sederhanakanlah!
No comments:
Post a Comment