Friday, 8 April 2011

Identitas Nasional

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,dimana telah memberikan anugrah dan rahmatnya dalam mengerjakan makalah “Identitas Nasional dalam Proses Berbangsa dan Bernegara”.Makalah ini disusun untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang identitas nasional dalam proses berbangsa dan bernegara.
Pada kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak dosen dan pihak-pihak lain yang turut memberikan dukungan dan bimbingan untuk menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat,ridho,berkah serta hidayahnya kepada penulis, karena hanya kepada-Nya tempat bergantung harapan dan do’a.
Amin, Amin ya Robbal ‘Alamin....

Malang, 29 November 2010
Kelompok 1

Penyusun


BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada beberapa teori yang mengatakan tentang definisi negara, yaitu :
1. Roger H. Soltau: “Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat” (The state is an agency or authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in the name of the community).
2. H J. Laski:”Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yg bersifat memaksa dan yg secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yg merupakan bagian dari masyarakat itu.
3. Max Weber: “Negara adalah suatu masyarakat yg mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah” (The state is a human society that (succesfully) claims the monopoly of the legitimate use of physical force within a given territory).
4. Robert M. MacIver:”Negara adalah asosiasi yg menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalm suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yg diselenggarakan oleh suatu pemerintah yg utk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.
Jadi, negara adalah suatu daerah teritorial yg rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yg berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah.
Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi, “Identitas nasional” adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional. Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah terbentuknya suatu negara ?
2. Bagaimana proses terbentuknya suatu negara yang memiliki suatu identitas nasional ?
3. Faktor-faktor apa saja yang membentuk suatu negara dalam identitas nasional ?

C. Tujuan

1. Agar penulis dapat memahami tentang identitas nasional.
2. Pembaca bisa memahami tentang negara yang memiliki identitas nasional.

D. Manfaat
Agar pembaca dan penulis bisa mendapatkan wawasan tentang terbentuknya negara dan identitas nasional.















BAB 2
PEMBAHASAN

A. Asal Mula Negara
Terangkum dlm 2 model (Ken’ichiro dalam Ramlan Surbakti):
1. Model Ortodoks: terbentuknya negara/negara bangsa diawali adanya perikatan emosional dlm imaji bangsa tersbt. Melalui pengalaman bersama dan perasaan primordial maka negara terbentuk. Ketika konstruksi negara mewujud perlahan2 rezim politik dirumuskan dan ditetapkan sesuai dng preferensi ideologi yg mrk anggap baik, sehingga mencapai kebaikan bersama. Ex: Bangsa Yahudi-Negara Israel
2. Model Mutakhir: adanya negara sebagai entitas pertama, yg terbentuk melalui proses trsendiri, baru kemudian muncul suku2 yg pd akhirnya dpt melahirkan bangsa2. EX: Bangsa Yahudi-USA Model ortodoks menghasilkan bangsa negara yang relatif homogen. Contoh Israel. Model mutakhir menghasilkan bangsa negara yang relatif heterogen. Contoh AS.
Perbedaan Ortodoks dan Mutakhir :
Ada tidaknya perubahan unsur dalam masyarakat:
• Dalam ortodoks partisipasi politik & rezim politik dianggap terpisah dari proses integrasi nasional
• Dalam mutakhir, partisipasi politik & rezim politik merupakan hal yang tak terpisahkan
Derajat partisipasi politik dan rezim politik :
• Dalam model ortodoks muncul setelah terbentuknya bangsanegara
• Dalam model mutakhir, kesadaran politik muncul sebelum mendahului bahkan menjadi kondisi awal terbentuknya negara
Kesadaran politik masyarakat :
• Model ortodoks membutuhkan waktu yang singkat yakni hanya membentuk struktur pemerintahan bukan pembentukan identitas
• Model mutakhir butuh waktu lama karena harus mencapai kesepakatan identitas kultural yang baru
Lamanya waktu yang diperlukan dalam proses pembentukan bangsa & negara :
• Model ortodoks tidak mengalami perubahan unsur karena unsur bangsa membentuk negara.
• Model mutakhir mengalami perubahan unsur dari banyak bangsa menjadi satu bangsa-negara

C. 2 Pendekatan Terjadinya Negara
- Secara teoritis: teori ketuhanan, perjanjian masyarakat (kontrak sosial), teori kekuasaan, teori klas.
- Secara praksis/empiris ditinjau dng 2 cara yaitu pertumbuhan primer dan sekunder.
- Pertumbuhan primer adl pertumbuhan negara yg berawal dari bentuk sederhana (pelbagai hal terotonomi pd individu) yg kemudian berkembang melalui tingkat2an lbh tinggi menuju negara yg penuh pengontrolan (sentralisasi). (Kelompok yg punya kepentingan sama-kerajaan-negara).

D. Teori Munculnya Negara
1. Teori fungsionalis menjelaskan bahwa lahirnya negara oleh karena adanya kebutuhan yg dirasakan oleh induvidu2 dlm suatu wilayah utk mendpt keuntungan lebih dng cara mengorganisir dan mengkoordinasikan diri mereka ke dalam entitas organisasi yg besar.
2. Teori Marxis, asal mula negara adalah konflik. Negara adl badan politik yg berfungsi, melindungi kepentingan ekonomi klas yg dominan di dlm masy berklas (berstrata). Dng terbaginya klas2 dlm masy, mk negara menjadi suatu keharusan dlm rangka menjaga n memelihara kepentingan ekonomi klas atas/elite.

E. Definisi Negara
Ada beberapa teori terbentuknya negara :
• Roger H. Soltau: “Negara adalah alat (agency) atau wewenang (authority) yang mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat” (The state is an agency or authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in the name of the community).
• H J. Laski:”Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yg bersifat memaksa dan yg secara sah lebih agung daripada individu atau kelompok yg merupakan bagian dari masyarakat itu.
• Max Weber: “Negara adalah suatu masyarakat yg mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam suatu wilayah” (The state is a human society that (succesfully) claims the monopoly of the legitimate use of physical force within a given territory)
• Robert M. MacIver:”Negara adalah asosiasi yg menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalm suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yg diselenggarakan oleh suatu pemerintah yg utk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.
Jadi, negara adalah suatu daerah teritorial yg rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yg berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah.

F. Terbentuknya bangsa negara :

1. Pengelompokkan masyarakat atas dasar kesamaan identitas (sistem nilai)
2. Pengelompokkan masyarakat atas dasar adanya satu struktur kekuasaan yang memerintah (integrasi politik)

G. Faktor pembentuk identitas bersama :

• Primordial
• Sakral
• Tokoh
• Bhineka tunggal ika
• Konsep sejarah
• Perkembangan ekonomi
• kelembagaan

Pengertian Identitas Nasional
Kata “identitas” berasal dari kata identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Sedangkan “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa, maupun non-fisik seperti, keinginan, cita-cita, dan tujuan. Jadi, “Identitas nasional” adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Menurut Koenta Wibisono (2005) pengertian Identitas Nasional pada hakikatnya adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya”.Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat.

Parameter Identitas Nasional
Parameter artinya suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu itu menjadi khas. Parameter identitas nasional berarti suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan bahwa identitas nasional itu menjadi ciri khas suatu bangsa.Indikator identitas nasional itu antara lain:
1. Pola perilaku yang nampak dalam kegiatan masyarakat: adat-istiadat, tata kelakuan, kebiasaan.
2. Lambang-lambang yang menjadi ciri bangsa dan negara: bendera, bahasa, lagu kebangsaan.
3. Alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan:bangunan, peralatan manusia, dan teknologi.
4. Tujuan yang dicapai suatu bangsa:budaya unggul, prestasi di bidang tertentu.
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan ukuran parameter sosiologis, yaitu:
 suku bangsa,
 kebudayaan,
 bahasa,
 kondisi georafis.

Unsur-unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia
► Sejarah
► Kebudayaan:
• Akal budi
• Peradaban: i-pol-ek-sos-han
• Pengetahuan
► Budaya Unggul
► Suku Bangsa: keragaman/majemuk
► Agama: multiagama
► Bahasa


,BAB III
KESIMPULAN



Negara adalah suatu daerah teritorial yg rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yg berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan (kontrol) monopolistis dari kekuasaan yang sah.
Terbentuknya bangsa negara :

1. Pengelompokkan masyarakat atas dasar kesamaan identitas (sistem nilai)
2. Pengelompokkan masyarakat atas dasar adanya satu struktur kekuasaan yang memerintah (integrasi politik)
Faktor pembentuk identitas bersama :

• Primordial
• Sakral
• Tokoh
• Bhineka tunggal ika
• Konsep sejarah
• Perkembangan ekonomi
• kelembagaan

Identitas nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktuall yang berkembang dalam masyarakat.

No comments:

Post a Comment